Minggu, 25 Mei 2014

Genteng Tetangga Apa Kabar?

Ini novel yang aku buat waktu libur setelah lulus SMA, enjoy :)
Part 1
“1. Burung Kertas Origami”
            “Tolonggg.....tolonnggg....” teriakan itu datang dari arah sungai, “woy... ada yang minta tolong, ayo tolongin!! jangan-jangan tenggelam lagi....” teriak seorang wanita cantik yang sedang bersama keempat sahabat prianya, “nek, nenek ga apa-apa?” tanya wanita cantik itu. “Ah nenek ga apa-apa kok” balas nenek tua itu sambil tersenyum. “Loh nenek minta tolong kenapa??” tanya wanita itu kebingungan, “nenek minta tolong... bacain novel ini, nenek udah tua ga bisa baca kalo ga ada kacamata, kalo mau pulang dulu kan jauh nak” pinta nenek kemudian tersenyum memperlihatkan giginya yang nyaris tak ada. Kemudian wanita itu membacakan novel yang dipegang nenek tadi dengan pasrah, keempat sahabatnya pun ikut mendengarkan kisah novel itu...................................................
♪♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♪
Entah bingung memulai cerita ini dari mana, dan bagaimana. Apakah hanya dari telepon berdering? Mungkin saja itu sudah biasa, kalau dari dari jam weker? Ini mungkin juga sudah terlalu biasa, kalau dari bunyi bel pulang sekolah? Ini nih yang paling sering dipakai dan juga sudah terlalu mainstream. Pengen banget ada yang baca cerita ini sampai habis, tapi bingung gimana buat mereka betah bacanya, mungkin cerita ini dimulai dari sini aja.....
            “Cukup! lepaskan tanganku se..ka..rang!!! aku sudah lihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri!!” kata seorang gadis cantik pada seorang pria yang berlutut dihadapannya, “sayang dengerin dulu penjelasanku, apa yang kamu lihat itu ga sesuai dengan kenyataannya, aku bisa jelasin semuanya” jawab pria itu mengiba pada gadis tadi. Kemudian datang sosok gadis lainnya dari belakang pria itu, kemudian dia memotong pembicaraan antara keduanya “beib,, dia ini...siapa????? Temen kamu???” pria itu kebingungan, “aku bisa jelasin ini semuanya yang, beib” kemudian gadis cantik tadi menjawab, “gue ceweknya!!! kenapa??” “apa ??? gue juga ceweknya!!! jadi, kita dibohongin?” pria itu semakin gelagapan “aku bisa jelasin yang, beb..aku..” belum selesai kata itu terucap PLAK!! tampar gadis cantik itu tepat di pipi sebelah kanan pria itu, PLAK!! Sambung gadis satunya tepat di pipi sebelah kirinya.. “dasar buaya buntung lo!!! kita PU....TUS!!” kata kedua gadis itu serempak. Kedua gadis itu beranjak pergi meninggalkan pria itu sendirian, dan tak lama kemudian DUAK!!... bogem mentah seorang kasir restoran melayang ke jidat pria itu karena belum membayar bill tagihan malah langsung pergi. PLOK PLOK PLOK!! Tepuk tangan warga sekitar yang melihat tontonan gratis itu (?)
            “Wan, sudah matiin tvnya kamu ga bosan nonton ftv sama sinetron model begitu terus-terusan???? coba keluar sana cari kesibukan diluar!!!! jangan mendem diri aja didepan tv, ajak tuh temen-temenmu!! kok semuanya pada ngungsi disini sih!!!” teriak wanita paruh  baya dari sisi dapur. Iya... dia adalah ibunya Wawan, seseorang yang akan jadi peran utama dalam cerita ini. Eh maksudnya Wawan yang jadi peran utama bukan ibunya. “males ah mah...” jawab Wawan dengan suara yang pelan. “ah.. SOMPLAK ganggu kesendirianku aja, padahal tadi lagi menghayal” ucap Wawan dalam hati “TAPLAK!! Kamu Wan, mama denger ya” ucap ibunya Wawan dalam hati (?). Kemudian Wawan kembali duduk termangu, terdiam tanpa sebuah kata yang terucap dengan pandangan kosong menatap layar televisinya, merasa seorang diri, dan perasaannya terbang sejenak kemasa silam.
♪♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♪ 
            Wawan??? Meski bukan nama yang cocok untuk remaja saat ini, namun itulah nama pemberian kedua orang tuanya, “Awan Septiano Nugroho”, itulah nama lengkapnya. Wawan itu nama kecil Awan hingga remaja seumuran ini, Septiano itu merupakan nama ayahnya, bukan Wawan yang lahir bulan September, melainkan ayahnya, sedangkan Nugroho itu nama ibunya... eh bukan mblo -__-, Nugroho itu nama pemberian ibunya yang berarti anugrah. Memang bukan anak orang yang terlalu kaya, maupun terlampau miskin, namun dia berada di dalam sebuah keluarga yang sederhana dan berkecukupan. Tapi....... bukan cukup buat beli mobil, cukup beli rumah, cukup naik haji, bahkan bukan Cukup nama tetangga sebelah. Dia saat ini tinggal dengan kedua orang tuanya dirumah yang cukup sederhana, ayahnya satu, ibunya juga satu. Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga dan ayahnya hanya seorang pegawai negeri, namun itu sudah membuatnya “cukup” bahagia. Ya seperti itulah, bahagia itukan sederhana mblo :)))). Dia punya seorang adik cantik, adiknya tepat berada satu tahun dibawahnya. Saat ini adiknya juga baru masuk SMA, namun adiknya melanjutkan SMA-nya di Jogja. Adiknya memang pintar, di SMP masuk jalur percepatan, nah di SMA pun ia sudah diterima di bangku percepatan lagi, alhasil adiknya “mungkin” akan lebih dahulu kuliah daripada Wawan.
Wawan sangat dekat dengan adiknya. Dimana tahun ini adalah tahun pertama ia ditinggal adiknya, mau tidak mau dia akan jadi anak semata wayang dirumahya. Oleh karena itu ia selalu merasa kesepian, eh tapi bukan karna ditinggal adiknya juga sih mblo -,- meskipun beberapa temannya sering mampir kerumahnya. Karena terlalu sering mampir bahkan sudah menjadi kebiasaan, teman-temannya bahkan jadi ikutan ga tahu diri kalau berada dirumah Wawan. Eh rumah orang tuanya Wawan kali mblo maksudnya -,- . Iya itu maksudnya -___-
            Wawan anak yang tidak terlalu gemuk, namun sedikit kurus. Intinya ga segede gentong dan ga sekurus lidi sih mblo :p. Posturnya cukup tinggi, senyumnya manis gula kali ah mblo -__-, tidak terlalu ganteng dan juga tidak jelek, menjadi seseorang yang cukup perasa. Wawan termasuk anak yang ramah, namun juga pendiam dan pemalu. Kadang juga malu-maluin mblo. Namun jika ia benar-benar telah mengenal seseorang, ia akan menjadi pribadi yang cukup aktif bicara alias cerewet. Wawan adalah seorang siswa yang tergolong “cukup” pintar, itu kelihatan dari potongan rambutnya yang selalu memilih menggunakan model belah samping. Matanya sedikit besar dan membulat, terkadang terdapat kantung mata yang menyelimuti matanya karena terlalu sering begadang *kemudian muncul Rhoma Irama* ♪♫ begadang jangan begadang~ ♫♪ tet..... Hidungnya tergolong mancung, namun mancung yang tidak jadi alias gagal, tapi setidaknya lubang hidungnya masih dua kok, iya beneran masih dua, kaya kalian ini.
            Tahun ini usia Wawan 15 tahun 2 bulan dan lebih beberapa hari, dan besok sudah memasuki tahun ajaran baru, di sekolahnya yang baru. Wawan resmi diterima di SMA negeri favorit di kota tempat tinggalnya,  “Balikpapan”. Kota kecil yang teramat ramai...ramai macetnya, ramai banjirnya, ramai orangnya namun baginya di sebuah kota yang penuh dengan cinta. Iya cinta, kalo kata d’bagindas sih C.I.N.T.A mblo. Cerewet ya ini -__-, coba diam dulu! ini masih intro. Sip mblo. Dibesarkan di kota ini hingga 15 tahun, dicintai orang tuanya, adiknya, teman-temannya, guru-gurunya, dan gadis itu tentunya. hmm gadis yang mana? Yang itu? Yang itu? Atau yang itu *nunjuk-nunjuk* Oh yang itu mblo, iya iya gue tau yang itu kan?? Baginya ia berada di kota dengan sejuta cinta. Kota yang bisa dibilang lumayan bersih karena telah mendapatkan adipura untuk yang ke tujuh belas kalinya. Dan besok yang disebut-sebut sebagai masa orientasi siwa atau mos akan dimulai. Dan hari ini Wawan belum mengerjakan semua tugasnya, padahal ini sudah nyaris jam 4 sore.
            Wawan yang pandangannya terarah kosong pada layar televisi sedari tadi, tiba tiba tersadar akan sesuatu “eh KOPLAK!!! temenin gue yok cari bahan-bahan mos!” ajak Wawan dengan nada gembira kepada ketiga sahabatnya. Sahabatnya sejak SMP, Dino, Fajri, Andri. “Dino??” dengan perawakan badan atletis, cukuran botak, “cukup” tinggi, pecinta sepak bola, karena terlalu mencintai bola, terkadang prestasi akademisnya kurang bisa dibanggakan bukan kurang tapi ga bisa mblo. Tapi kalau prestasi non akademis gausah ditanya deh, eh tapi gue mau nanya gimana dong??? Berisik!! -__-, dirumahnya tumpukan piala kejuaraan terpajang rapi, memang orangnya agak sedikit koplak.. Iya itulah gambaran seorang Dino. “Fajri??” seseorang dengan potongan rambut yang tidak jelas modelnya, kalau di bilang sih Fajri ini tidak pendek hanya saja “kurang” tinggi, sedikit kurus juga seperti Wawan, yang paling menarik Fajri ini orangnya humoris, mukanya ganteng kok hmm gantengan gue kali mblo :p. Padahal kamu cewek loh “mblo”!! Iya cewek kan juga ada yang ganteng kan mblo :))). “Andri??”, dengan potongan rambut seorang anak alim muslim yang dimodel belah samping agak klimis, terlihat lebih cupu dibanding ketiga temannya ~itu kamu kan mblo?~ Bisa diam ga sih sebenernya??? ini lagi cerita!!! Oke dilanjut ya, badannya sedikit terlihat lebih besar diantara mereka berempat, iya... Andri adalah satu-satunya diantara mereka berempat yang terlampau taat beragama.
Mereka adalah sahabat yang Wawan miliki yang paling berharga, yang selalu ada.. iya ada maunya maksudnya. Coba jangan dibocorin dulu -__-. “Boleh Wan, tapi gue laper” jawab Fajri menanggapi ajakan Wawan tadi. “Wan ntar suruh mama lo masak gih.. iya gue juga laper!!” sambung Dino. Iya inilah yang disebut “ga tahu diri ngungsi dirumah orang”, dan “selalu ada......iya ada maunya”. “Plis deh Wan!! cepetan!!!! suruh mama lo masak!!, gue laper pake banget tau gak?? udah dari tadi ga disuguhin makan, eh malah nonton ftv ga mutu gitu, huft banget ya guys nasib gue gimana ini? ntar gue bareng temen-temen gue bakal demo lagi, mau loh???” celoteh cacing-cacing diperut Andri. “Iya bentar, biar gampang mie instant aja ya...” jawab Wawan dengan senyumnya yang paling manis, “iya deh.... dari pada nggak.....nggak bisa nambah banyak-banyak kalo bukan mie instant” sahut Fajri. “5 menit kemudian”....*hening* semuanya menahan perut mereka masing masing iya mblo gue juga, agak laper juga sih t_t udah dibilangin diam!!! ya diam!! ngerti gak sih??, oke dilanjut lagi sampai mana tadi?? semuanya nahan perut masing-masing mblo, Oh iya, semuanya nahan perut mereka masing-masing kecuali Wawan yang memang sudah terbiasa telat makan, maklum jomblo jadi ga ada yang ngingetin makan :))) cie cie cie curhat :P, kalo jomblo itu gausah teriak jomblo!! kok malah ledekin orang sih mblo....mblo... :p .Sadar bos kamu juga jomblo!! ¬_¬ iya gue sadar (╥╥) *nangis di pojokan*. 10 menit kemudian.... *rusuh* rumah Wawan seakan ramai tak berpenghuni (?). Kekakuan suasana hening yang dirasa Wawan seorang diri, rasa menjadi jomblo lima belas tahun ini yang penuh dengan kesendirian, luntur oleh canda dan tawa teman-temannya. Setelah mereka selesai makan, Wawan kembali mengingatkan suatu hal “udah kenyang kan...? Ayo temenin gue cari bahan-bahan mos..” “ayo!” sahut ketiga sahabat koplak Wawan dengan kompak. “gue ikut siapa?” tanya Wawan yang sudah seumuran ini  belum bisa juga naik motor. “bareng gue aja” jawab Dino santai, lalu Wawan langsung naik kemotor Dino. Kemudian mereka pergi berbelanja layaknya ibu-ibu rumpi mau pergi arisan.
♪♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♪ 
“Lo...elo... pada, ga ada nyiapin buat mos???” tanya Wawan pada ketiga sahabatnya. “udah” jawab Fajri “gue ga ikut mos, kan baru lusa berangkat ke Bandung” jawab Dino, “hmm....gue sih belum, gue mos masih minggu depan, di Surabaya” jawab Andri, itulah jawaban ketiga sahabatnya bergantian. “Mereka masih sama, masih malas seperti biasanya, tapi secepat ini kah perpisahan itu datang?” tanya Wawan pada hatinya sendiri . “Heh somplak!! bengong aja lo...” kata Andri sambil menepuk punggung Wawan. “Yaudah, dari pada kalian main sabun ntar pas pulang kerumah, mending bantuin gue bikin seabrek tugas mos yang bakal besok ditungguin sama senior-senior sok galak ga jadi” ajak Wawan pada ketiga sahabatnya, “sial lu Wan!! iya juga sih dari pada gue ngerjain yang aneh-aneh dirumah ntar, ayo dah meluncur kerumah elo Wan” jawab Fajri. “bentar deh sebenarnya kalian ngomongin apa sih? Apa yang aneh-aneh? Apa yang mainan sabun?  Apa itu semua? Gue ga ngerti” tambah Andri... PLAK!!! “SOMPLAK lo ndri!!!! sok polos banget..” ucap Dino dengan nada bercanda sambil menampar pipi Andri sedikit keras namun juga sedikit pelan (?). Akhirnya mereka bertiga membantu tugas mos Wawan.
“Topi daun udah, tas kardus udah, name tag udah, buku mos udah, foto udah...udah...udah...udah...udah, yang ini udah, ini juga udah, ah ini nih yang belum” kata Wawan dalam hati sambil mencentang list tugas pada robekan kertas kecil, “Wan udah jam 9 nih, sebenernya gue mau cerita sesuatu...” kata Fajri, “cerita apa Jri?” tanya Wawan penasaran, “sebenernya......cacing-cacing di perut gue udah pada demo” celetuk Fajri, “bilang aja lapar -__- iya sih Jri, kali ini gue juga lapar, bentar deh gue suruh mama nyiapin makan” jawab Wawan. Ibu Wawan adalah sosok ibu yang tidak suka memasak, mungkin tidak bisa memasak lebih tepatnya, kalau terdesak gini palingan cuma mie instant sama telor ceplok saja. 10 menit kemudian, semuanya tersaji di hadapan televisi rumah Wawan, Wawan dan ketiga sahabatnya menikmati makanan yang disajikan meski hanya telor ceplok dan mie instant sambil melayangkan pandangan pada layar kotak berwarna menyaksikan ftv-ftv cinta drama romantis. “Ah bosan gue, sinetron aja deh mendingan!!!” pinta Dino, “apaan? Putri Yang Dicakar?, Tukang Haji Naik Bubur?” canda Fajri dalam keheningan makan malam pada saat itu, hingga akhirnya semua terbahak-bahak. Setelah makan mereka mulai melanjutkan tugas Wawan kembali, dan hanya sekitar 30 menitan sudah selesai semuanya. Jam sudah menunjukkan pukul 9.30 malam. “Makasih ya Jri, No, Ndri, udah mau bantuin tugas mos gue” ucap Wawan pada ketiga sahabatnya. “Yo...! sama-sama Wan” jawab mereka serempak.
♪♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♪ 
“Mungkin ini malam terakhir kita berempat bisa berkumpul seperti ini” pikir Wawan. Karena Wawan, Dino, Fajri, dan Andri tidak lagi satu kelas seperti SMP, bahkan satu sekolah pun tidak. Memang untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA, mereka tidak satu kota lagi kecuali Wawan dan Fajri yang masih satu kota, dan itu berarti kemungkinan untuk berkumpul berempat akan sangat sulit. “Ikut gue yok” ajak Wawan tersenyum manis seperti biasanya. Gue boleh ikut kan mblo?? (┌','┐), padahal gak boleh -,-, tapi mau dilarang gimana pun kamu kan bakal tetap maksa ikut -,- lanjut deh. Serentak ketiga sahabatnya mengikuti Wawan, naik tangga ke balkoni rumah Wawan, sebenarnya bukan balkoni juga mblo, cuma gue juga bingung mau nyebutnya apa (˘- ˘ ).
“Waaan....! ngapain kesini?” tanya Dino bingung, “ayo tiduran dulu...” ajak Wawan, “Wan elo homo?????” tanya Fajri bercanda namun penuh tanya. “Kamvret elo Jri!!! ya gak lah!! coba tiduran terlentang disini, kita sama-sama liat kelangit” jawab Wawan sedikit kesal namun kemudian ia tersenyum dengan senyum termanisnya. “Bintangnya indah ya, Waan...” kata Andri, “Rasakan di hatimu,  bahwa alam menyapamu malam ini” jawab Wawan semangat. Mblo Wawan ternyata alay juga ya (˘- ˘ ). Berisik!!!! (-o¬_¬)--o(_).
Malam itu bintang teramat indah, dan juga banyak tersebar dilangit, seperti ratusan ribu tahun lalu disaat dinosaurus masih hidup, aduh terlalu alay mblo ceritanya. Iya..iya -__- . Sebenernya gini keadaan malam itu, satu persatu bintang itu berkedip nyala hidup nyala hidup, eh sama aja koplak!! , •*¨*• maksudnya nyala mati nyala mati nyala mati terus bergantian, terkadang terang terkadang redup terang meredup terang meredup kembali, hitam putih hitam putih hitam putih mblo itukan acara tv??? Eh iya juga.., maksudnya, gelap kemudian bercahaya kemudian gelap lagi bercahaya gelap bercahaya, yang seakan terlihat timbul dan tenggelam secara bergantian •*¨*•. Diselimuti awan-awan yang perlahan melewati gugusan bintang dilangit itu, tampak gagahnya planet-planet ikut berjajar bersama bintang-bintang dalam sendunya malam yang sunyi, ditambah lengkungan indah dan cahaya bulan yang sayup-sayup menerawang kearah balkoni rumah Wawan. Mblo udah gue bilang itu bukan balkoni (‾_‾)-σ.
“Sejuk ya.... disini” kata Andri, “iye Ndri, seneng juga liatin bulan dan bintang kaya malam ini, meski terlihat seperti sekumpulan homo yang lagi galau” jawab Fajri. Eh.. mblo!! si Fajri emangnya homo? Sudah... baca aja ceritanya!!! gak usah protes!! =,= . Mendadak mereka menjadi sekelompok remaja muda yang sedang galau tingkat dewa. Iya, seperti..... “Jomblo Abadi” senasib kaya kita dong, iyakan mblo?? ƪ(ˆˆ)ʃƪ(ˆˆ)ʃ . Maksud kamu apa?? ¬_¬.
  “Wan!! elo ngapain disitu??” tanya Dino memandang Wawan yang sudah berada diatas genteng.......tetangganya, “lagi mengucap harapan” jawab Wawan setengah berbisik. “Ikut deh gue” ucap Dino. Kemudian tanpa sadar Dino sudah berada disebelah Wawan, dan Dino bertanya “mengucap harapan? Loh kaya mana caranya?” “iya! ucapkan aja harapan elo, apa yang ada di hati lo, keluarin aja semuanya, ingat!! pelan-pelan aja, mungkin bisa melegakan hati” jawab Wawan sambil tersenyum, “ah mana greget kalo bisik-bisik” kata Dino tertawa sendiri. “Tapi....” balas Wawan pasrah, kemudian Dino teriak “gue pengen bebas!!! terbang kebintang, gue pengen sukses!!!, gue pengen nyatain cinta gue buat elo yang disana!!! hei apa kabar dunia?....gue pengen...” belum selesai Dino mengatakan ucapannya, tetangga yang gentengnya Wawan dan Dino duduki marah. “Pengen apa?? Pengen gue tabokin satu-satu ya!!! heh gila ya!!! jam 10 malam gini teriak-teriak diatas genteng orang!!! sudah tidur!!! pulang sana!!! PULANG!!!!!!!!!!!!!!....” mendadak sapu terbang mengarah ke pintu balkoni, “WAN!!! WAWAN!!!! turun kamu!!! suruh teman-temanmu pulang!!! sudah malam gini, sana pulang semuanya!!!” teriak ibu Wawan penuh kesal ditambah dengan intonasi, getikulasi, dan artikulasi yang pas dan jelas menambah mimik menyeramkan diwajah ibunya Wawan. “Elo sih No, iya No, ga pake otak banget sih” semuanya menyalahkan Dino yang memang tidak memikirkan apa yang akan terjadi. Serentak mereka turun dari balkoni rumah Wawan, dan pamit pulang pada ibunya Wawan “misi tante, pamit dulu, Assalamualaikum” mereka semua mencium tangan ibu Wawan sambil beranjak pergi dari rumah Wawan.  “Waalaikumsalam” jawab ibunya Wawan dengan mimik muka sinis. Setelah mereka pergi, Wawan diomelin sama ibunya, kenapa temannya berbuat senekat itu. Wawan hanya bisa menunduk dan mendengar ocehan ibunya saja.
♪♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♪ 
Wawan bergegas tidur, tidur dikamarnya sendiri, ingat!! dikamarnya sendiri bukan dikamar ibunya. Malam ini ia merasa kesepian entah tanpa suatu sebab yang pasti. Ia merasa sendiri ditengah dunia yang begitu luas. Seraya menatap langit-langit kamarnya. Tampak pelafon rumah yang usang, dan tampak sekumpulan burung kertas origami bergelantungan penuh debu di sekelilng lampu kamarnya. Raut muka yang sendu di wajah Wawan tampak kentara sekali. Malam itu Wawan belum bisa tidur juga. Iya!! karena satu hal. Mungkin karena.....karna ingat wanita itu mblo (ˇ ˇ)? Bukan, bukan itu alasannya, Hmm karna sakit perut mblo?? Tunggu dulu jangan sok tau,  kalo gitu karna mikirin temen-temennya kan mblo!! sebentar dulu jangan sok tau kamu ah! karna ngerasa bersalah sama ibunya mblo -,-?? Kammvvvvret......, ini mau di kasih tau, sebenarnya karena.......lampu kamarnya yang belum dimatikan. Sumpah mblo garing baget -__- . Wawan memang tidak bisa tidur jika lampu kamarnya tidak dimatikan. Kemudian Wawan bangkit dan mematikan lampu kamarnya, lalu kembali merebahkan dirinya di liang lahat...eh tempat tidur :p. Wawan kembali menatap langit-langit kamarnya, diam termangu. Kali ini terfokus pada satu hal, burung kertas origami berdebu. Ingatannya kembali hanyut kemasa silam menyulam benaknya sendiri. Jauh sebelum bumi diciptakan, eh mblo kejauhan (-o¬_¬)--o(_). Eh iya sori t_t.
♪♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♪
Disuatu ruang dan waktu dimasa lalu, Wawan yang masih kelas 5 SD, membuat burung-burung kertas origami sendiri, berharap burung-burung itu mampu membawakan doanya kepada Tuhan setiap kali ia tidur. Ia percaya ketika ia tidur burung-burung itu akan terbang dan menyampaikan doa dan keinginannya kepada Tuhan. Kemudian Wawan mengambil burung-burung itu lalu menutup pintu kamarnya. Tanpa ada yang tahu, Wawan yang masih kecil menaiki meja belajarnya dan berusaha sebisa mungkin menempelkan burung kertas itu di langit- langit kamarnya, dengan sapu, kursi bertingkat, tumpukan bantal, dan entah dengan segala caranya sendiri akhirnya burung kertas itu terpajang rapi mengitari lampu kamarnya. Dengan senyum bahagia Wawan melihat hasil kerja kerasnya sudah tampak sempurna dimatanya.

Kemudian.....HITAM!! iya, kemudian hitam! Loh mblo kenapa kok hitam mblo, Wawan kenape?, rupanya mata Wawan sudah tertutup, telinganya buntu, hanya mulut dan hidungnya yang bisa terbuka kemudian mendengkur sekeras yang ia bisa. Wawan sudah tidur terlelap setelah seharian nonton ftv dan mengerjakan seabrek tugas mos.

Bersambung....

Sabtu, 15 Februari 2014

Jogja Berabu di Malam Minggu Kelabu

 

Ketemu lagi sama malam minggu yang kaya begini, malam minggu kelabu. Ternyata udah cukup lama gue malam mingguan sendiri. Ga kerasa betah juga selama empat tahun menyendiri kaya gini. Hmm... setidaknya malam minggu kali ini sedikit berbeda, malam minggu kali ini gue ada di Jogja. Jogja berabu tepatnya, kenapa Jogja berabu? Iya jogja lagi kedatangan tamu besar dari jauh, hujan abunya gunung Kelud yang baru-baru ini meletus. Entah gimana caranya itu abu bisa ketiup angin sampai kemari. Hujan abu buat gue bener-bener takjub. Maklumin lah kalo gue kampungan, untuk manusia yang tinggal di daratan Kalimantan yang menurut kebanyakan orang itu hutan, gue beneran ga pernah ngerasain yang namanya hujan abu. Karena daratan Kalimantan emang ga ada gunung api, dan kalaupun mungkin hujan abunya gunung Kelud ketiup angin keutara menuju Kalimantan pun, paling juga bakalan habis ditengah laut, ujungnya manusia Kalimantan ga bakal ngerasain hujan abu di Kalimantan. Pertama liat abu yang udah numpuk ditanah gue kaget banget kirain Indonesia lagi geser ke Eropa ada salju begini, eh ternyata -_-. Alhasil gue sempet foto-foto hujan abunya (ingat ga pake gue, gue kaga narsis).
Oke stop bahas hujan abunya. Gue adalah remaja yang duduk dibangku kuliahan Universitas ternama di Yogyakarta (secara geografis sih tempatnya di Sleman). Emang muka gue keliatan lebih tua dari umur gue, ya tapi gue kan tetep remaja. Malam minggu, adalah malam keramat yang paling dibenci para jomblo. Spesies paling ganas di dunia, gue juga bagiannya hehe. Kalo yang lagi pacaran, malam minggu pasti waktunya buat ngedate, candle light dinner lah, makan jagung bakar, liat bintang bareng, atau jalan-jalan ke mall intinya ngabisin malam berdua.Cuma ada 2 kemungkinan, si cowok lagi niat ngabisin duit, atau si cewek yang morotin duit cowok sampai bangkrut. Nah kalo jomblo palingan juga *jagalilin* eh bukan -___-. Yang bisa dilakukan jomblo kalo malam minggu adalah berdoa, mulia banget kan J, berdoa biar hujan deras biar ga ada lagi manusia-manusia gandengan tangan diluar sana yang sibuk pacaran.
Bedanya malam minggu yang pacaran sama jomblo itu.... kalo yang pacaran lagi ngedate,  jomblo sibuk ngenet ngerefresh page mention yang ga berubah-rubah, atau yang lebih ekstrim dia bakal ngepet (eh becandapeace). Aduh kok jadi ngeledek jomblo sih, padahal gue jomblo juga hahaha gue ga sadar spesies gue.
                Sebenernya gue bingung mau nulis apaan, gapunya inti yang mau diasampein, jadinya gini tiap paragraf ga ada yang nyambung, mungkin ini efek malam minggu -__-. Kalau gitu bahas alasan gue jadi jomblo. Sebenernya ini jauh lebih ga penting, tapi ya ga apalah, biarin yang ada diotak gue ngalir (?). Jadi jomblo, bukan karena ga laku, tapi gue udah lupa lirik maut gue nembak cewek. Gara-gara udah terlalu lama gue masih stuck disatu orang, disatu titik diarah yang sama. Gue masih belum bisa ngelupain mantan gue, niat banget sih ngelupain cuma ya itu “melupakan seseorang adalah mengingat kembali hal yang sebenarnya telah tiada dan mengusiknya jauh lebih dalam di dalam pikiran” jadi makin gue niat ngelupain, makin ingat gue sama dia. Bahkan sudah empat tahun ini gue ga pernah kontak sama dia, tapi gue masih ....... sama dia (isi sendiri). Apa iya ada “Cinta Datang Terlambat” kaya kata Maudy Ayunda, empat tahun gue nunggu dia, nunggu dia balik lagi, tanpa pernah gue santet ataupun gue pelet (?). Cuma dia belum juga berbalik arah, dia hanya semakin jauh pergi tanpa pernah kembali lagi dan tak akan pernah ada “Cinta Datang Terlambat”itu. Persis judul lagu Raisa, dia itu “Mantan Terindah”. Bahkan kenangan masa lalu yang nyaris gak pernah ada itu, gue masih ingat detailnya. Cuma dia, memang cuma dia yang sampai sekarang ada persis disini, dihati ini, wait kenapa tulisan gue makin alay gini sih?. Intinya jomblo itu sama sekali ga berbahaya, dia adalah spesies paling baik yang ada didunia ini. Cuma sahabat-sahabat jomblo gue yang bisa buat gue ngeluapain masalah status “jomblo” gue ini. Status itu gak penting, yang penting kesetiaan, iya sampai empat tahun ini. Kaya katanya Fatin “Aku Memilih Setia”.

Selasa, 19 April 2011

Exclusive: Glee's 'Born This Way' Episode is Getting Super-Sized!



Glee‘s April 26 outing is so big that even its usual 60-minute time slot can’t contain it. Sources confirm to me exclusively that the episode is jam-packed with good stuff to the point that Fox will likely expand it to 90 minutes.
Coincidentally, the unorthodox installment features the music of an artist who knows a thing or two about breaking the rules: Lady Gaga. While not another tribute outing, the episode’s theme of self-acceptance was inspired by the singer’s runaway hit “Born this Way.” In fact, the title of the episode is “Born This Way” and it concludes with a rousing performance of the No. 1 smash.
Before that, though, the kids grapple with their own body image issues. For example, Lauren (Ashley Fink) runs for prom queen, in so doing challenging the traditional notion of what a pageant princess looks like. Rachel (Lea Michele), meanwhile, considers getting a nose job.
Although much of the episode has already been shot, I’m told producers — pending a firm go-ahead from the network — are planning to go back and incorporate two additional musical numbers to fill out the expanded running time. It’s not clear if those numbers will be Gaga-related.
A Fox spokesperson declined to comment.
Thoughts? Below you’ll find all the space you need to share them. Hit it!

Jumat, 08 April 2011

Libural Part 1 (Kayangan Api)

Halo para  visitor blogku, aku mau ngupdate tentang liburanku yang paling berkesan dari pada liburan yang lain.... Eh iya tepatnya bukan liburan tapi “pulang kampung nih” hahaha...

            Jauh dari rutinitas yang kujalani disekolah, yang lumayan sering membuatku lelah, stress ,dan pusing  pas waktu libur ramadhan lalu, akhirnya aku dan keluargaku punya kesempatan buat silaturahmi ke Jawa sekalian berlibur disana, banyak pelajaran yang kudapat, entah tentang tumbuhan maupun binatang, dan banyak lagi....

            Setelah aku berhari hari disana, akhirnya sampai pas hari lebaran, setelah beberapa hari, kami sekeluarga berangkat menuju ketempat wisata yang gak lumayan jauh dari tempat kami berada saat itu, tetapi tempat itu sudah tidak ramai seperti dahulu, tempat itu adalah tempat bersejarah yang pernah ku datangi, tapi aku kecewa dengan yang aku lihat, tempat yang seindah ini masa sudah hampir tidak terurus. Tempat ini berada sekitar 21 Km dari pusat kota Bojonegoro (Jawa Timur). Nama tempat wisata itu adalah “Kayangan Api” 


Memang gak seindah tempat wisata yang lain, dan tidak menyuguhkan wahana permainan yang menarik. Tetapi tetap saja tempat ini harus dirawat dan dilestarikan. Karena tempat ini tempat yang lumayan menarik buat dikunjungi ß (gak konsisten). Kenapa namanya “Kayangan Api” ??? nanti kita bahas tetapi ini ada tugu LEGENDA nya.



Di Tugu itu tertulis “kayangan api / jalan menuju kayangan Di Desa Sendang rejo Kecamatan Ngasem Kab. Bojonegoro adalah petilasan Ki Kriya Kusuma, nama samaran dari Mpu Supagat seorang pembuat keris, pada zaman kerajaan Mojopahit. Di tempat inilah Ki Kriya Kusuma bertapa membuat keris” itulah sekilas tentang Legendanya, sekarang kita lanjut tentang beberapa tempat Mpu Supagat bertapa, cekidot yuk!!!


Itu dia tempanya sekarang lanjut ke tempat yang menarik, itu adalah ketempat yang membuat nama tempat ini, yaitu sumber api abadi terbesar Se- Asia Tenggara. Tempat ini juga adalah tempat pengambilan api PON XV pada tahun 2000, yang telah diresmikan pada 17 Juni Tahun 2000.


Tuh kan bagus, itu beneran lo ada apinya, kalo dulu itu boleh diinjak injak, sekarang udah dipagarin loh...., soalnya aku lihat foto terbarunya, penasaran??? datang aja kesana.... Bisa nyesel juga bisa nggak, kalo anda suka sejarah pasti deh senang.


            Ditempat in bukan cuma ada sumber api ini tapi ada lagi deh yang aneh, sebuah tempat yang berisi air yang keluar dari dalam tanah, seperti air mendidih, tapi malah kalo dipegang dingin banget, sayangnya bau belerang... Biasanya di tempat inilah tempat Juru kunci yang bernama Pak Juli berada. Namanya tempat ini adalah “Air Blukutuk” , nama itu diambil dari suara airnya yang “blukutukutuk” hehehe JJJ.
Aku juga punya gambar kalo tempat ini hampir tidak terurus..., masa sampai ada kambing yang bermain di lingkaran api ini, hahaha...kedinginan kali kambingnya, jadi mau menyerahkan diri jadi kambing guling.


Ohhh kalo (anda yang dari eropah) cape berjalan jalan, disini ada tempat peristirahatan sejenak untuk melepas lelah, maupun berbaring, anda juga bisa menikmati sejuknya udara disini sambil membeli makanan disekitar tempat peristirahatan itu. Dan juga ada jajanan yang menarik, yaitu kerupuk (peyek) yang besar seperti magkuk, sayangnya tidak saya foto.. ini fotonya.

Satu lagi yang paling aneh dengan tempat ini, pohon yang menurut orang biasa, tapi menurutku luar biasa, bahkan magic, ajaib deh. Gimana bisa dua pohon menjadi satu, kan yang ada lagunya itu cuma dua hati menjadi satu. Konon katanya pohon itu merupakan pintu gerbang masuknya ke tempat kayangan api itu, jadi para pendahulu termasuk Mpu Supagat juga masuk tempat itu lewat pohon ini... ini dia gambar pohonya..


Ya, cuma segitu aja yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar besarnya, kami sekeluarga mengucapkan terima kasih.... ß Resmi banget.



















Jumat, 18 Maret 2011

Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha


Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti IndiaTiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu kerajaanTarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16.
Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa TimurMajapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini.

Kamis, 17 Maret 2011

Sejarah umum seni lukis


Sejarah umum seni lukis


Zaman prasejarah

Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arangkapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dindinglantaikertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar).
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohonbukitgunung,sungai, dan lautBentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahamanbudaya masyarakat di daerahnya.
Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.


Seni lukis zaman klasik

Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:
  • Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama)
  • Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii),
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.


Seni lukis zaman pertengahan

Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas.
Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus".
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari benda).


Seni lukis zaman Renaissance

Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dariBizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.
Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:


Art nouveau

Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin. Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.


Sejarah seni lukis di Indonesia

Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.
Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.
Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.


Aliran seni lukis


Surrealisme

Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.


Kubisme

Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.


Romantisme

Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.


Plural painting

Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style.


Seni lukis daun

Adalah aliran seni lukis kontemporer, dimana lukisan tersebut menggunakan daun tumbuh-tumbuhan, yang diberi warna atau tanpa pewarna. Seni lukis ini memanfaatkan sampah daun tumbuh-tumbuhan, dimana daun memiliki warna khas dan tidak busuk jika ditangani dengan benar. senidaun.wordpress.com


Aliran lain